Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengidentifikasi judi online sebagai salah satu ancaman signifikan bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam memberantas masalah ini.
“Ini harus didukung oleh penegakan hukum yang tegas. Saya meminta Jaksa Agung, Kapolri, BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan Badan Intelijen Negara untuk fokus pada ancaman serius ini, termasuk judi online, narkoba, penyelundupan, penyelewengan, dan korupsi,” ujar Prabowo di Istana Negara, Rabu (23/10).
Judi online merupakan masalah mendalam yang telah mengakar di Indonesia. Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), nilai transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 100 triliun pada semester I-2024. PPATK juga mencatat bahwa perputaran uang dari judi online pada tahun 2023 mencapai Rp 327 triliun.
Lonjakan besar terlihat antara 2020 dan 2021, dengan peningkatan sebesar 267%, dari Rp 15,8 triliun menjadi Rp 57,9 triliun. Kemudian, pada 2021 hingga 2022, angka tersebut meningkat menjadi Rp 104,4 triliun. Total akumulasi perputaran dana dari transaksi judi online mencapai Rp 517 triliun sejak tahun 2017.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 3,2 juta orang di Indonesia yang terlibat dalam judi online, dengan hampir 80% di antaranya menghabiskan sekitar Rp 100.000 per hari untuk bertaruh.
Yang lebih mengkhawatirkan, ada sejumlah anak-anak yang terlibat dalam judi online. Sebanyak 2% dari pemain judi online di Indonesia adalah anak di bawah usia 10 tahun, yang berjumlah sekitar 80.000 orang. Sementara itu, 11% atau sekitar 440.000 orang berusia 10-20 tahun, dan 13% atau sekitar 520.000 orang berusia 21-30 tahun. Usia 30-50 tahun mendominasi dengan persentase 40% atau sekitar 1.640.000 orang, sementara usia di atas 50 tahun mencapai 34% dengan jumlah 1.350.000 orang.
Lebih jauh, selama periode 17 Juli 2023 hingga 23 Juli 2024, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika dari Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo telah memutus akses terhadap 2.645.081 konten perjudian online.
Selain itu, ada pengajuan pemblokiran 573 akun e-wallet yang terkait dengan judi kepada Bank Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menerima pengajuan pemblokiran 6.199 rekening bank terkait judi online dari September 2023 hingga 23 Juli 2024.
TAGS: